
Antisipasi Jatuhnya Bisnis Pariwisata, PATA Bentuk Pusat Krisis
Category : Berita Pariwisata
TEMPO.CO, Bangkok – Asosiasi Perjalanan Asia Pasifik (PATA) pada Kamis, 2 Maret 2020 mengumumkan peluncuran Pusat Sumber Daya Krisis PATA dan Pemantau Pemulihan Pariwisata.
Dua program tersebut merupakan platform terpadu yang menyediakan kebijakan terkini, informasi resmi, dan indikator pariwisata dari seluruh dunia. Tujuannya untuk menyediakan repositori terpusat untuk informasi global, yang dapat diandalkan bagi pelaku bisnis pariwisata sesuai kebutuhan mereka.
Pusat Sumber Daya Krisis PATA adalah hasil dari pilot Expert Task Force (ETF) yang dipimpin oleh PATA Immediate Past Chair, Sarah Mathews. ETF bertugas untuk mengumpulkan pengetahuan, menghasilkan dukungan, dan membantu anggota dan pemangku kepentingan industri di seluruh dunia mengakses solusi dan membantu pemerintah dalam memahami tantangan melalui survei dari dampak pariwisata.
Wakil Ketua PATA Segera Hwa Wong juga memimpin ETF untuk mendirikan PATA Tourism Recovery Monitor, yang bertujuan menjadi perencana pariwisata strategis dan membuat keputusan untuk tetap mengikuti perkembangan lingkungan yang cepat berubah. Kedua inisiatif ditempatkan di bawah satu microsite.
“Industri perjalanan dan pariwisata telah melewati berbagai jenis krisis. Namun, pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini merupakan ancaman besar bagi seluruh industri yang berdampak pada mata pencarian ekonomi jutaan orang di seluruh dunia,” ujar Mathews.
Menurut World Travel & Tourism Council (WTTC), hingga 75 juta pekerjaan berisiko langsung secara global, sementara kerugian PDB perjalanan dan pariwisata terhadap ekonomi dunia mencapai US$ 2,1 triliun.
“Oleh karena itu, saya merasa sangat penting bahwa kami mengumpulkan pakar krisis global seperti Damian Cook dari E-Tourism Frontiers, Willem Niemeijer dari YAANA Ventures, dan Greg Klassen dari Twenty31 untuk membantu menciptakan Pusat Sumber Daya Krisis jangka panjang,” imbuhnya.
ETF akan menjadi sumber informasi terpadu untuk organisasi perjalanan dan pariwisata, agar dapat menemukan solusi bagi krisis saat ini, “Kami meluncurkan dengan dua area fokus utama; satu adalah untuk menampung semua upaya di seluruh dunia oleh pemerintah yang memiliki dan menyediakan bantuan dan dukungan bagi para pemangku kepentingan industri mereka di dalam pusat sumber daya,” kata Mathews.
Kedua, menurut Mathews, ETF meminta industri untuk menyelesaikan survei dampak bisnis yang hasilnya untuk memetakan masalah, agar pemerintah dapat memberi dukungan yang lebih besar.
Sumber : https://travel.tempo.co/