
Dampak Corona, Kemenparekraf Revisi Target Wisman Turun 13 Persen
Category : Berita Pariwisata
Jakarta – Deputi Bidang Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya mengatakan dampak virus corona membuat jumlah wisatawan mancanegera atau wisman ke Indonesia menurun. Karena itu, kata dia, pemerintah merevisi target wisman pada tahun ini.
“Untuk wismannya tentu akan ada revisi target, paling tidak akan turun 13 persen, itu minimal,” kata Nia dalam pameran wisata Astindo Travel Fair di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta, Jumat, 21 Februari 2020.
Dia mengatakan saat ini Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau PPN/Bappenas sedang menghitung ulang soal jumlah itu. Karena, menurut dia revisi itu harus tertuang dalam rencana jangka panjang menengah pemerintah.
“Nanti dikunci 2020 dan 2024 menjadi berapa. Tapi poinnya tetap kami akan lebih mengejar di devisa, tapi ini akan direvisi,” ujarnya.
Adapun Kemenparekraf menargetkan jumlah wisman sebanyak 17,2 juta dengan devisa US$ 21 miliar pada 2020. Data Badan Pusat Statistik atau BPS, jumlah wisman yang datang ke Indonesia di 2019 adalah sebanyak 16,1 juta.
Dia mengatakan Kemenparekraf telah memiliki strategi menghadapi penurunan strategi jumlah wisman saat ini. Menurutnya, pemerintah akan menggalakan atau mendorong pertumbuhan wisatawan domestik. Hal itu, kata dia, supaya menggerakan perekonomian domestik dan membangun citra bahwa Indonesia aman.
Dia juga mengatakan akan menarik wisman dari negara-negara yang tidak melarang warganya berpergian. Sedangkan untuk dalam negeri, pemerintah akan fokus mendorong wilayah yang paling terdampak kunjungan wismannya seperti Bali, Manado dan Batam.
“Ini menjadi fokus kita untuk mendrong lebih lagi. Tapi tidak menutup kemungkinan wilayah lain. Minggu depan akan ada pengumuman dari pemerintah, soal destinasinya mana saja, kemudian apa yang akan dilakukan,” ujar dia.
Selain itu, Nia akan menetapkan strategic partnership yang tepat kepada airlines dan wholesaler. Kata dia, insentif untuk maskapai penerbangan dan wholesaler diumumkan skemanya pada pekan depan.
Sumber : https://bisnis.tempo.co/