
Menparekraf RI Wishnu Tama Buka Rakernas Masata I Bandung, PT Telkom Luncurkan Aplikasi App Masata
Category : Berita Masata
BANDUNG, BABELREVIEW.CO.ID — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreafit (Menparekraf) RI Wishnu Tama menghadiri dan sekaligus membuka Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Masyarakat Sadar Wisata (Masata).
Rakornas Masata I ini diselenggarakan di Bandung, 26 – 28 November 2020. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh DPD dan DPC Masata yang sudah terbentuk di seluruh Indonesia. Untuk Bangka Belitung, mengirimkan perwakilan dari DPD Masata Babel, DPC Belitung dan DPC Belitung Timur
Tema rapat kerja organisasi Masata yang berbasis pemberdayaan masyarakat ini adalah “Kebangkitan Pariwisata Indonesia Melalui Strategi Pengembangan Desa Wisata Menuju 205 Desa Wisata Mandiri pada Tahun 2024”.
Ketua DPD Masata Babel Syawaludin yang hadir dalam Rakornas Masata I mengungkapkan, dalam kegiatan tersebut durumuskan program kerja Masata tahun 2021.
Berbagai program strategis dalam pemberdayaan masyarakat diformulasikan. Tujuannya tak lain adalah Masata seluruh Indonesia akan ikut berkontribusi dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas destinasi wisata di Indonesia.
Fokus program kerja Masata adalah pemberdayaan dan pengembangan Desa Wisata di seluruh daerah di Indonesia.
Diceritakan Ketua Masata Babel Syawaludin, dalam arahanyanya Menparekraf RI Wishnu Tama mengatakan, dalam membangun pariwisata berkelanjutan dibutuhkan keterlibatan semua pihak. Masata diharapkan mampu mendorong pariwisata yang berkualitas (quality tourism).
“Yang artinya jadikan perjalanan wisata adalah perjalanan yang berkesan memuaskan wisatawan. Sehingga mereka mendapatkan pengalaman baru dengan kearifan local yang ditonjolkan,” ujar Mas Menteri, sapaan akrab Menparekraf Wishnu Tama ini.
Lebih lanjut menurut Wishu, quality tourism yang dimaksud adalah keunikan yang dimiliki oleh suatu obyek wisata dan tidak dimiliki oleh daerah lain, dan ini harus dipertahankan, dikelola dan dipromosikan kepada masyarakat luas.
Pada konsep ini hakekatnya para wisatawan itu mencari suatu yang berbeda yang tidak ada ditempat asalnya.
“Berilah mereka pengalaman baru yang memuaskan dengan pelayanan utama pada keramahan kepada para wisatawan, agar mereka mendapatkan pengalaman baru yang menyenangkan,” tukas Mas Menteri.
Dijelaskan Wisnu, kita tidak perlu menjadikan pariwisata seperti Singapura, Washinton dan lain-lain. Paalnya jenis pariwisata tersebut bukan karakteristik Indonesia. Wisata Indonesia adalah keunikan dan kearifan local yang bertahan secara turun menurun selama ini.
Selain Menteri Pariwisata, kegiatan Rakernas Masata I ini dihadiri Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. Dalam presentasinya Syaiful menyambut baik kehadiran organisasi Masata.
Menurut Syaiful, Masata sangat strategis keberadaannya dalam mendukung pariwisata berkelanjutan.
“Salah satu problem pariwisata adalah pemberdayaan kesadaran masyarakat. Masyarakat harus diajak untuk berkolaborasi bersama-sama mendukung pariwisata, sebab keberhasilan pariwisata ini akan diukur seberapa jauh kebermanfaatannya kepada masyarakat, dan ekonominya semakin meningkat. Sejauh masyarakat belum menikmati kehidupan yang sejahterah, maka pariwisata perlu kita pertanyakan tingkat keberhasilannya,” ungkap Syaiful.
Rakernas Masata I ini bekerjasama dengan PT Telkom, yang diikuti dengan meluncurkan program aplikasi MASATA. Aplikasi ini adalah hibah PT Telkom dalam rangka mendukung pariwisata Indonesia.
Saat ini ada 32 juta wisatawan, dan jumlah ini merupakan angka yang sangat potensial.
Dalam aplikasi Masata ini, semuanya sudah dapat diakses dalam satu produk digital, baik berkenaan dengan lokasi pariwisata, produk unggulan, SDM, pemasaran pariwisata, bahkan penjualan tiket event, applikasi ini dinamakan App Masata. (BBR)
Sumber: Ketua Masata Babel