MASATA, Pengembangan Desa Wisata Menuju 205 Desa Mandiri Tahun 2024

  • -

MASATA, Pengembangan Desa Wisata Menuju 205 Desa Mandiri Tahun 2024

KAPOL.ID – Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I dan Focus Grup Discussion (FGD) dengan mengusung tema “Pengembangan Desa Wisata Menuju 205 Desa Mandiri Tahun 2024”.

Acara berlangsung di Prime Park Hotel, Jalan PHH. Mustofa, Bandung, Jumat 27 November 2020.

Ketua Umum DPP MASATA, Panca Rudolf Sarungu mengatakan, Rakernas diselenggarakan untuk menyamakan persepsi dalam mendukung pariwisata berkelanjutan bagi pelaku, pemerhati dan pencinta pariwisata baik swasta maupun pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai tujuan wisata kelas dunia.

“MASATA menyambungkan kepentingan pemerintah untuk mewujudkan pariwisata Indonesia berkelas dunia dengan mengembangkan 205 Desa Wisata Mandiri sebagai program dalam menggerakkan prekonomian desa yang nantinya bisa dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa,” kata Panca.

Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda, menjelaskan, program Desa Wisata menjadi salah satu upaya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi baru.

Pengembangan desa wisata merupakan contoh ikhtiar pemerintah dalam menjadikan desa sebagai penyangga destinasi wisata utama maupun alternatif.

“Dengan adanya Desa Wisata Mandiri pertumbuhan ekonomi di desa akan terdorong, Melalui desa wisata, masyarakat akan terlibat. Desa-desa juga bisa menjadi sentra baru tumbuhnya pendapatan baru,” katanya

Ditempat yang sama, General Manager Divisi Business Service (HBS), PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Dedy, ST menjelaskan, PT Telkom Indonesia telah membuat Aplikasi MASATA agar setiap desa bisa berkomunikasi antar komunitas, Aplikasi MASATA bisa digunakan sebagai payment, transaksional sesama membernya yang betul-betul case plus

“Aplikasi MASATA berisi fitur yang dapat digunakan pembayaran dengan mesin digital, tinggal tapping transaksi menginap dihotel maupun pembayaran terselesaikan dengan praktis.” kata Dedy

Dedy berharap Aplikasi MASATA bisa memajukan Desa Wisata, khususnya obyek wisata yang memiliki tempat penginapan.

Sehingga booking engine yang dimiliki hotel dapat langsung melakukan pembayaran tanpa melalui OTA.

“Selain itu Aplikasi MASATA juga memiliki dua kepentingan, yakni dapat digunakan link dengan server engine hotel dan bisa link kepada transaksi pembayaran melalui OTA.” pungkas Dedy. ***

Sumber : https://kapol.id/