Masata Gagas Festival Desa Wisata Nusantara di Belitung, Kemenparekraf Berikan Dukungan

  • -

Masata Gagas Festival Desa Wisata Nusantara di Belitung, Kemenparekraf Berikan Dukungan

JAKARTA – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Kabupaten Belitung menyatakan siap menyelenggarakan Festival Desa Wisata Nusantara.

Rencananya, Festival Desa Wisata Nusantara digelar pada 30 Maret-3 April 2021 di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Adapun rangkaian acaranya meliputi kegiatan pelatihan/workshop, pameran, dan kunjungan desa wisata.

Rencana kegiatan Festival Desa Wisata Nusantara tersebut terungkap saat Ketua DPC MASATA Kabupaten Belitung Saifuddin Al Mughniy dan Panitia Pelaksana Festival Desa Wisata Nusantara yang didampingi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat MASATA Panca Rudolf Sarungu melakukan udiensi dengan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) Wisnu Bawa Tarunajaya di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (22/1/2021).

Dalam penjelasannya, Ketua DPC MASATA Kabupaten Belitung Saifuddin Al Mughniy meyakini kegiatan pariwisata dalam event nasional di Kabupaten Belitung itu dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan dan pemerataan ekonomi masyarakat, terutama jenis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM ) sektor ekonomi kreatif, untuk kesejahteraan rakyat dan pembangunan wilayah yang bertumpu dan memberdayakan masyarakat seperti masyarakat yang bertempat tinggal di dalam wilayah destinasi pariwisata dan diprioritaskan untuk mendapatkan manfaat penyelenggaraan kegiatan pariwisata di tempat tersebut.

Ia menyampaikan hingga kini tercatat lebih 56 jajaran MASATA di kepengurusan level daerah/cabang seperti Sulawesi, Wakatobi, Maluku, Halmahera, Bogor, Jawa Tengah, Jawa Timur, Makassar, Toraja, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Riau, dan Jambi menyatakan siap untuk hadir.

“Pengurus lainnya juga menujukan ketertarikan untuk berpartisipasi di Negeri Laskar Pelangi nanti,” ujar Saifuddin Al Mughniy.

Saifuddin Al Mughniy juga menjelaskan, berbagai macam kegiatan wisata tersebut didukung fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung,
dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung.

“Kami sangat mendukung Festival Desa Wisata Nusantara sebagai terobosan untuk memulihkan kegiatan ekonomi daerah, mengingat Bangka Belitung memiliki potensi pariwisata berskala dunia,” katanya.

Menurutnya, Bupati Belitung Sahani Saleh mengapresiasi langkah DPC MASATA Kabupaten Belitung untuk mengambil bagian dalam pembangunan kepariwisataan yang bertumpu kepada keanekaragaman, keunikan, dan kekhasan Kabupaten Belitung. Bahkan Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung memasukkan event nasional Festival Desa Wisata Nusantara dalam kalender kegiatan kepariwisataan.

“Belitung bersiap menjadi destinasi unggulan, baik nasional maupun internasional. Event nasional ini capaian terbesar Belitung yang akan menerima status UGG (United Global Geopark) dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) yang direncanakan bulan April 2021,” pungkasnya mengutip pernyataan Bupati Belitung.

Ketua DPP MASATA, Panca Rudolf Sarungu menyampaikan kegiatan Festival Desa Wisata Nusantara tersebut merupakan keseriusan MASATA sebagai komunitas dalam rangka mendorong tumbuh kembangnya destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah masa pandemi.

“Percepatan pemulihan ekonomi masyarakat saat ini di UMKM bisa dimulai dari desa wisata. Pengurus MASATA siap turun ke desa. Saat ini pengurus MASATA hadir di 75 kabupaten/kota dan akan dilantik 20 DPD/DPC baru secara hybrid di Kalimantan Timur minggu depan,” katanya.

MASATA sebagai bagian GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) akan menjadi team player, karena dengan 244 jumlah desa wisata maka rencana besar pemerintah tidak mungkin dilakukan sendiri. Idealnya government lead, industry supporting.

Menurut Panca, minat perjalanan wisatawan Nusantara semakin membaik. Mereka memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Namun desa wisata belum pulih sebagai destinasi seperti masa sebelum pandemi.

Untuk itu lanjut dia, penyiapan desa wisata di seluruh Indonesia sangat penting melalui kegiatan yang terstruktur dan sistimatis dalam menerapkan CHSE (Cleanliness, Health , Safety, dan Environment Sustainability) atau K4 (Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Keberlanjutan Lingkungan ).

“Kami juga menghimbau jaringan hotel bintang empat dan lima yang dekat ke desa wisata bersama BUMN (Badan Usaha Milik Negara) bidang pelayanan untuk ikut memberikan bantuan pelatihan penerapan layanan CHSE di desa desa wisata,” pungkas Panca Rudolf Sarungu.

Sementara itu, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya menyatakan kegembiraannya atas inisiatif MASATA sebagai komunitas pelaku, pemerhati, dan pecinta pariwisata untuk berpartisipasi dalam mempersiapkan 244 desa wisata mandiri, 150 di antaranya dalam lima super prioritas dan sisanya di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan beberapa kawasan lain yang berpotensi wisata.

“Kami akan terus mendukung komunitas yang mendukung terwujudnya 244 desa wisata mandiri dan desa wisata lainnya yang mungkin sedang bertumbuh. Kesadaran Masyarakat di Belitung sangat penting karena termasuk 10 destinasi prioritas nasional dengan potensi pariwisata seperti beberapa geosite di beberapa kawasan,” pungkasnya. (rls/rin)

Sumber : https://lelemangura.com/